Rangkaian peredam treble di atas adalah merupakan contoh rangkaian yang sederhana dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan percobaan dan analisa cara kerja rangkaian. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya pada rangkaian peredam bass, rangkaian ini juga sebenarnya memiliki prinsip kerja yang sama dengan rangkaian peredam bass. Dimana rangkaian-rangkaian ini memanfaatkan sifat dasar dari kapasitor yakni pengisian dan pelepasan muatan. Perbedaan dari fungsi peredaman diperoleh dari perbedaan pemasangan kapasitor. Kalau pada rangkaian peredam bass kapasitor dipasang seri pada jalur input op-amp, sedangkan pada rangkaian peredam treble ini kapasitor dipasang parallel dengan tahanan penguatan op-amp. Pemasangan parallel pada rangkaian ini mempunyai analisa kerja yang berkebalikan dengan pemasangan seri pada rangkaian peredam bass. Perbedaannya yakni pada pemasangan seri, supaya mudah dipahami kita ibaratkan bahwa kapasitor berkeja bagai seutas kawat bagi sinyal frekuensi tinggi, jadi dengan begitu otomatis sinyal frekuesni tinggi akan diloloskan menuju terminal output oleh kapasitor. Tapi jika kita pasang parallel antara kapasitor dengan terminal output, maka otomatis karena kapasitor dianggap bagai seutas kawat jadi tegangan pada kapasitor adalah mendekati 0 volt, dengan begitu tegangan output juga akan mengikuti tegangan pada kapasitor karena keduanya terhubung parallel. Lain halnya dengan sinyal frekuensi rendah, kapasitor dianggap kawat terbuka dan menjadikan tegangan yang jatuh padanya adalah mendekati tegangan input. Untuk memahami bagaimana kapasitor bisa dianggap bagai seutas kawat atau saklar terbuka telah saya jelaskan pada postingan saya tentang prinsip kerja kapasitor dan rangkaian peredam bass.
Memang kalau diteliti secara detail, bukan hanya kapasitor yang berperan disini tapi komponen resistor dan op-amp juga mempengaruhi. Tapi bisa saya pastikan bahwa fungsi utama peredaman adalah dilakukan oleh kapasitor. Resistor terpasang seri tersebut dimaksudkan supaya arus yang akan memasuki kapasitor bisa disesuaikan besarnya sehinggga pengaruh pengisian dan pelepasan muatan kapasitor akan menjadikan peredaman yang sesuai.
Coba perhatikan gambar rangkaian peredam treble di atas dan juga gambar sinyal ouput. Terdapat dua buah function generator sebagai input dan memiliki sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Yang pertama sinyal amplitudo 1 volt dan frekuensi rendah, yang kedua sinyal dengan amplitudo 1 volt dan dengan frekuensi tinggi. Pada saat saklar pilih input kita posisikan untuk hubungan dengan input sinyal frekuensi rendah maka sinyal keluaran akan hampir sama dengan sinyal input seperti tidak terjadi perubahan. Sedangkan jika saklar kita posisikan untuk hubungan sinyal input berfrekuensi tinggi maka sinyal keluaran akan teredam mendekati amplitudo 0 volt.
Contoh rangkaian peredam treble ini sangat sederhana dan bisa anda kembangkan lagi sesuai dengan keinginan dan keperluan anda. Setidaknya dengan memahami prinsip kerja dari rangkaian ini kita dapat mengaplikasikannya apabila suatu saat kita dituntut untuk melakukan fungsi peredaman trebele.
No comments:
Post a Comment